Ga kerasa sudah ditahun 2018, Selamat tahun baru buat Happy Friends semua 🙂 Liburan sudah selesai, saatnya beraktivitas kembali. Harapan tahun ini pastinya lebih baik dari tahun yang lalu. Awal tahun ini, saya mulai dengan yang baik dong seperti menghadiri undangan dari BPJS untuk acara Public Expose Awal Tahun 2018.
Sebagai penguna BPJS Kesehatan saya tertarik menghadiri langsung acara ini, karena selama ini saya mendengar hal-hal pro dan kontra mengenai JKN KIS. Saya sendiri mulai mendaftar BPJS sejak awal-awal pemerintah membuka pendaftaran. Apakah selama ini saya sudah merasakan manfaat JKN KIS? alhamdullilah belum tapi klo ada pilihan saya lebih baik tidak perlu menggunakannya, biaya yang saya biar tiap bulan saya niatkan untuk membantu yang lain.
Beberapaa tahun yang lalu, saya punya pengalaman saudara dekat saya sudah ada yang merasakan manfaat. Dulu sempat dirawat di rumah sakit sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit swasta yang memperlukan dana besar, sampai akhirnya perlu masuk ke rumah sakit lagi. Karena sudah peserta JKN KIS biaya mulai masuk hingga selesai perawatan dibantu pembayarannya oleh JKN KIS.
JKN KIS sudah dimulai sejak 2014 memasuki tahun ke-4, saat ini sudah makin banyak peserta JKN KIS jumlah peserta sudah mencapai 187.983.949. Banyaknya jumlah masyarakat , sesuai dengan tema public expose BPJS Kesehatan tanggal 2 Januari 2018 : “Jaminan Kesehatan Semesta Sudah Di Depan Mata”.
Suasana liburan awal tahun tidak membuat staf BPJS Kesehatan bersantai, buktinya hari pertama kerja sudah membuat public expose agar masyarakat uptodate mengenai perkembangan program JKN KIS di tahun 2017. Acara ini juga dalam rangka mengapresiasi 3 provinsi, 67 kabupaten dan 24 kota yang sudah UHC di awal 2018 dengan melakukan gebrakan ini berharap 2018 menginspirasi banyak kabupaten agar bisa UHC.
Universal health coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bermutu dengan biaya terjangkau
Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Semesta bertujuan untuk memastikan semua orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus mengalami kesulitan pembayaran.
UHC ditetapkan berdasarkan konstitusi WHO 1948 yang menyatakan kesehatan merupakan hak asasi manusia. Penetapan ini diperkuat dengan deklarasi Alma-Ata pada 1978. Deklarasi ini membuat Istilah UHC menjadi semakin populer dalam dunia internasional.
Hadir diacara public expose : Bapak Fahmi Idris selaku Dirut BPJS Kesehatan dan ibu Andayani Budi Lestari selaku Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan. Diawal Pak Fahmi memaparkan update terakhir perkembangan peserta JKN KIS.
Di tahun 2017, 95 % kabupaten kota sudah terintergarsi dalam Jaminan Kesehatan Nasional. Jumlah ini sangat besar “ujar Pak Fahmi.
Setelah pengantar dari Pak Fahmi selanjutnya Ibu Andiyani melengkapi penjelasan tentang Jaminan Kesehatan Semesta dan apa yang dilakukan oleh BPJS bersama pemerintah provinsi kabupaten kota. Jika ditanya berapa target peserta di tahun 2019. “Minimal porsentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan KIS minimal 95 % pada tahun 2019″ ujar Bu Andiyani.
Untuk mencapai 95 %, sesuai dengan inpres no 8 tahun 2017 ada 11 lembaga ( Menko PMK, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Sosial, Menteri BUMN, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Komunikasi & Informasi, Jaksa Agung, Direksi BPJS, Para Gubenur, Bupati dan walikota) saling bekerjasama dan empower untuk mensukseskan progam JKN KIS.
Beberapa hal yang dilakukan pemerintah daerah untuk menambah jumlah peserta, seluruh perusahaan diharapkan mendaftarkan pegawainya daftar sebagai peserta jika tidak terkena sanksi adminitrasi. Beberapa kota kabupaten menyiapkan anggaran dari pemerintah untuk mendaftarkan rakyat yang mempunyai ktp untuk mejadi peserta JKN KIS kelas 3. Target pemerintah daerah melakukan kanvasing ke perusahaan dan mempermudah channel pembayaran.
Selama 4 tahun ini apakah para peserta dan provider rumah sakit puas dengan program JKN KIS ? Berdasarkan dari hasil survei kepuasaan peserta, faskes dan badan usaha tahun 2017 yang dilakukan oleh PT Frontier Consulting Group angka kepuasan peserta JKN-KIS mencapai 79,5 % dan kepuasan faskes 75,7 %. Ditahun depan 2019 target kepuasan adalah 85 % untuk kepuasan peserta dan 80 % untuk kepuasan faskes.
Alat ukur untuk mengecek kepuasan diatas adalah dengan mengecek kepuasaan dari provider dan kepuasan kosumen baik pelayanan dikantor cabang atau pelayanan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Di sesi tanya jawab saya banyak mendapatkan info baru kaya cara mendaftar JKN KIS untuk peserta baru. Saat ini cara mendaftar JKN KIS juga mudah, tidak jaman saya dulu pertama kali buat. Datang pagi hari baru dapat antrian setelah makan siang, sempat deg-degan keburu apa tidak karena mepet waktunya. Sekarang bisa lebih enak karena bisa memilih mau melalui telepon . Cukup tlp 1500400 untuk pendaftaran tidak perlu mengisi apa-apa karena percakapan nanti direkam, melalui aplikasi mobile jkn, mol-mol yang sudah berkerjasama seperti Lippo Group nanti jangan lupa bawa ktp dan atm trus isi form pendaftaran dan pendebetan, nanti kartu akan dikirim kerumah.
BPJS Kesehatan juga berkerjasama dengan pemerintah daerah melaui dropbox para calon peserta bisa mendaftar di tempat-tempat yang disediakan dan perguruan tinggi mewajibkan mahasiswa menjadi JKN KIS. Dengan banyak orang yang bergabung menjadi peserta makin banyak orang juga terbantu. Sesuai dengan taglinenya : Kartu Indonesia Sehat dengan gotong royong semua tertolong.
Comments (12)
Info menarik nih kalau daftra JKN skarang sudah bisa via telepon
Thanks infonya mbaaa
Aku juga sekeluarga peserta BPJS karena kebetulan suami PNS. Alhamdulillah kemaren pas sakit, free berobat pake bpjs di kantor suami.
Akan banyak yang terbantu ya dengan program ini. Masyarakat juga dimudahkan ya daftarnya
BPJS cukup membantu utk meringankan biaya kesehatan ya. Tapi aku lupa di mana nyimpen kartunya hiks.
Waaah BPJS sudah saya pakai sejak resign dari guru tetap. Dan skrg AF mengajar juga. Pakai BPJS membantu bangeeet. Hanya saja kita perlu sabar dalam antrian. Wajar lah namanya juga melayani banyak orang. ^_^
Wah… JKN kIS ini membantu masyarakat banget ya. Sebenarnya kalau kita mau mengikuti prosedur proses pembuatan ini ya oke lah kan demi kesehatan. Masih banyak orang ga sabar maunya serba cepat. Namanya juga mengurusi org bnyk ya. Btw aku punya BPJS tapi blm pernah dipakai..nanti lah sewaktu2 diperlukan. Tq infonya mb hanni
BPJS membantu bgt utk penderita penyakit tidak menular yg hrs rutin berobat dan minum obat. Klo tdk ada BPJS itu mahal sekali pasti biayanya. Smoga kedepannya KIS JKN ini lebih baik lagi pelayanannya.
Insaallah mau buka BPJS deh
Aku pun sudah punya JKN-KIS alhamdulillaah…. Apalagi sekarang kan ada aplikasi mobile JKN ya, memudahkan banget untuk urusan per-BPJS-an nggak perlu jauh-jauh dan antri dateng ke kantor BPJS
Kebantu banget mba apalagi dukungan dari masyarakat dan pemerintah harus kompak supata semua rata
Alhamdulillah makin gampang masyarakat bikin BPJS ya. Semoga banyak yang sehat juga, bukan malah tambah sakit.
Ibu mertuaku termasuk yang merasakan banget manfaat layanan BPJS ini, cuma belum tahu soal JKS KIS ini apakah sudah dapat atau belum. Makasih informasinya ya mbak.