Ketika sesi talkshow antara bu dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, M.M., selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Dr. dr Agus Dwi Susanto, Sp.P(K)., selaku Ketua Divisi Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan, RSUP Persahabatan serta Dwi Martiningsih, Kepala Grup Litbang. Banyak informasi yang saya dapat mengenai perkembangan kampanye anti rokok, akibat-akibat dari merokok.
Kampanye #SuaraTanpaRokok sudah ada sejak 2015, disebarluaskan kedaerah-daerah dan juga via online. Seperti melalui website : http://suaratanparokok.co.id/. Selain Kemenkes, masyarakat juga bisa menyebarkan kampanye #SuaraTanpaRokok via youtube, facebook dan twitter. Yuk kita dukung kampanye ini agar masyarakat lebih mudah mendapatkan tips dan manfaat berhenti merokok.
Comments (2)
Seremnya adalah perokok pasif 3x lebih berbahaya dari perokok aktif 🙁
Duh kapan sadarnya ya itu para smoker yang masih santai-santai ngasap di tempat2 umum…bau asepny bikin pusing bin mual tau 🙁
kayanya klo belum kena, ya belum berhenti mba, walaupun sudah tau bahayanya tetap aja ngerokok